Breaking News

Tiga Unit RMU di Muarojambi Siap Dioperasikan, Satu Jam Bisa Segini Hasilnya.

Gambar Hanya Ilustrasi. 

GERBANGINFORMASI.COM, MUAROJAMBI- Pemerintah Kabupaten Muarojambi melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura mendapatkan Tiga Rice Milling Unit (RMU)  mesin penggalian padi dengan skala Satu Ton Perjamnya. Tiga RMU ini diharapkan bisa menyerap ribuan ton gabah petani. 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Muarojambi, Ampriandi menyampaikan Tiga Unit Mesin Gilingan Padi Skala Besar tersebut, disebar di Tiga Kecamatan, yakni Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Ulu, Desa Bakung Kecamatan Marosebo dan Desa Sekernan Kecamatan Sekernan. 

Tiga lokasi tersebut dipilih karna potensi hasil pertanian padi sawahnya melebihi dari kecamatan lain yang ada di Muarojambi. 

"Yang di Pulmen itu, harapannya bisa menyerap hasil gabah petani dari Kecamatan Kumpeh dan Kumpeh Ulu, yang di Desa Bakung bisa menyerap gabah petani di Kecamatan Tamanrajo dan Marosebo, dan di sekernan bisa mencakup gabah petani Kecamatan Jambi Luar Kita dan Sekernan," jelasnya. 

Kata dia, Rice Milling Unit tersebut jika sudah dioperasikan nantinya, dalam Satu Jam bisa menggiling Satu Ton gabah kering menjadi beras. 

"Pengerjaannya kemarin dimulai sejak bulan Juli dan baru selesai Bulan Desember ini oleh Gapoktan secara Swadaya. Mudah-mudahan di Bulan Januari 2023 mendatang bisa dioperasikan," ungkapnya. 

Saat ditanya terkait pengelolaan RMU itu, Ampriandi menyebutkan sepenuhnya, pengelolaan diserahkan ke Gapoktan masing masing. "Terkait pembiayaan penggilingannya, kami serahkan ke Gapoktan. Merekalah nantinya yang menentukan AD/ART nya, karnakan mesin itu perlu biasa operasional, pemeliharaan dan juga gaji operatornya," sebut Ampriandi.

Dengan adanya Tiga Unit RMU itu, Output yang diharapkan bisa menerima serapan gabah para petani, agar gabah tersebut tidak dijual keluar oleh petani. 

"Ini juga berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pertanaman. Jika produksinya meningkat, harapannya kita bisa menghasilkan beras lokal dengan brand kita sendiri," kata Ampriandi. 

Jika sudah memiliki beras lokal dengan Brand sendiri, dalam pemasarannya bisa menyasar ke semua minimarket yang ada di Muarojambi dan para Aparatur Sipil Negara.

"Pemasaran ini bisa dibantu dengan Perbub, misalnya dalam Perbub itu diwajibkan ASN membeli beras lokal petani, serta dipasarkan ke setiap minimarket yang ada. Mudah-mudahan ini bisa terealisasi dan ini tentunya butuh dukungan dari semua pihak," tandasnya. (Jun)
© Copyright 2024 - Gerbanginformasi.com