Breaking News

Masyarakat Sungai Bungur Geruduk Kejari Muaro Jambi


GERBANGINFORMASI.COM MUARO JAMBI - Puluhan masyarakat Desa Sungai Bungur Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi mendatangi kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Muaro Jambi. 

Mereka meminta agar kasus yang mendera saudaranya Rahmat dihentikan dan Rahmat bisa pulang kerumah seperti sediakala. 

Rahmat merupakan masyarakat Desa Sungai Bungur. Dia merupakan satu dari sekian banyak warga yang kritis terhadap bangunan di desa setempat. 

Pada tahun lalu, warga setempat mengeluhkan dengan kondisi Desa itu. Pembangunan yang dilakukan oleh Kepala desa diduga tidak melalui koordinasi dengan masyarakat banyak. Selain itu, masyarakat juga memantau jika kades jarang masuk kantor dihari jam kerja. Kemudian Kades juga jarang berada di Desa, kades kebanyakan tinggal di Kota Jambi.

Terhadap keluh kesah masyarakat, Rahmat dan masyarakat membuat pernyataan penolakan terhadap kades tersebut. Mereka membawa persoalan tersebut kepada pihak pemerintah Kabupaten Muaro Jambi. 

Disisi lain, Kepala Desa yang tak senang dengan adanya hal itu melaporkan warga yang bernama Rahmat ke Polres Muaro Jambi, dan saat ini kasusnya tengah bergulir dan Rahmat sudah duduk dikursi persakitan. 

Tak mau Rahamat menjadi tumbal seorang, warga setempat memberikan dukungan moril kepada Rahmat dengan melakukan aksi demo didepan kantor Kejari Muaro Jambi.  

Aksi ini didominasi dengan emak-emak. Mereka meminta agar Kejaksaan tidak melanjutkan kasus ini dan segera membebaskan Rahmat, jika tidak, masyarakat secara beramai-ramai untuk minta ditangkap bersama Rahmat.

"Kami minta Rahmat dibebaskan. Kalau tidak dibebaskan, kami minta masukkan kami kedalam penjara," kata Rusmah warga Sungai Bungur.

Menurut dia, banyak kasus-kasus besar yang seharusnya diurusi oleh penegak hukum. Namun mengapa warga yang mengkritik kepemimpinan yang dinaikkan kasusnya.

"Kalau seperti ini, masyarakat tidak boleh mengkritik. Kalau mengkritik ditangkap," katanya lagi.

Dengan lirih dirinya menyebut jika kasus ini naik, kedepannya masyarakat tidak akan berani lagi untuk mengkritik. 

"Urus saja kasus besar, jangan kasus kritik masyarakat kepada pemimpin, " kata warga lain.

Dalam aksinya, masyarakat membawa sejumlah hasil pertanian seperti pisang, ubi, dan beberapa hasil kebun lainnya. Ini merupakan simbol bahwa mereka adalah masyarakat kecil yang butuh perhatian. 

Aksi mereka disambut oleh Jourdy, perwakilan Kejari Muaro Jambi dimana mereka menyebut jika kasus ini tengah bergulir dan tengah dalam masa penuntutan. 

"Nanti aksi bapak ibu ini akan menjadi pertimbangan bagi kami untuk menuntut Rahmat," kata Jourdy. (Jun)



© Copyright 2024 - Gerbanginformasi.com